Inilah Dia Keluarga Gendeng
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeT0IOxUSHrbd_DFKjXaUgjDkknpbhheaTt3EJAsQYvj3huOk_T2bZKmQastWpUE0EteZYDNhHZbj2Xv0pzs2M_wmjm-SvTaawwQgBF4mPJZBszMs11r_1W2qQJW5OyT_BlnRV1-X-VDda/s320/mbah-gendeng.jpg
Mbah Gendeng adalah seorang nenek tua yang sepintas mirip Sinto Gendeng dia sudah hidup tujuh puluh tahun di negeri dongeng yang mempunyai empat musim.

Mbah Gendeng yang hidup sebatang kara adalah mantan penari ronggeng tamatan S3 Kursus Kebohongan di Kampung seberang.

Mbah Gendeng akan mengadakan Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional' di Negeri Dongeng yang mempunyai empat musim ini.

Para peserta yang terdiri dari para begawan gendeng yang lihai teknik membantah dan berbantah-bantahan, para pakar Gendeng yang gape berdusta dan juga para Master Gendeng yang lincah bersilat lidah, berpencak kata serta berapologi .... berbondong-bondong mengikuti Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional'.

Syarat pendaftaran dari mbah gendeng tidak boleh membuat puisi terang-benderang diharamkan juga membawakan puisi gelap. begitupun Puisi Cinta, Puisi Romantis dan Puisi Cinta.

Puisi yang selempang pengumuman tidak memenuhi persyaratan begitu pula puisi yang rumit tak dimengerti tidak lolos seleksi. Puisi yang terlalu menghamba pada pembaca ataupun puisi yang tak peduli pada pembaca tetap dicerca oleh mbah gendeng.

Puisi seperti apa yang disuka Mbah Gendeng di Negeri Empat Musim itu ? Mbah Gendeng mencari, sebuah puisi yang sengaja bikin gelap dan membuat pembacanya merasa bodoh dan tak berdaya, semakin lama puisi itu dibaca semakin bingung para pembacanya.

Bolak balik puisi itu berusaha dipahami semakin bingung orang yang berusaha mendalaminya. Mbah Gendeng menyukai Puisi yang tidak Sederhana dan sangat rumit serta njelimet, Puisi Gombalisasi yang bisa Tipsani (tipu sana tipu sini).

Mungkin Mbah Gendeng berencana membuat Festival Bingung Nasional atau Parade Orang-orang Gendeng Tahun Depan.
Ada Empat Musim di Negeri itu.

Pertama, musim berdusta,
Kedua musim berjanji,
Ketiga musim berpura-pura,
Keempat musim lupa.

Sebaiknya kau datang ke sana,
Sebagai pelancong saja, cari hiburan.

Dan jangan lupa, kalau pulang nanti bawalah
oleh-oleh topeng yang paling manis nyengirnya.

Soalnya itulah cindera mata yang selalu tersedia,
sepanjang tahun di negeri itu.
Tak peduli apapun musimnya.

Mbah Gendeng Juga Mempunyai anak bernama Arya Sableng

Mbah Gendeng Punya Cucu SablengJaman memang sudah gak karu-karuan, apalagi di daerah tempat saya tinggal. Di kaki gunung cermai seorang nenek mengajari cucunya dengan minum-minuman keras. Orang-orang memanggil nenek tersebut dengan sebutan mbah gendeng, karena kelakuannya yang gila dan gak pantas untuk ditiru atau di contoh.

Mbah gendeng mempunyai dua orang anak, yang pertama anaknya laki-laki dan diberi nama Arya Sableng dan anak yang kedua merupakan anak perempuan diberinama Wanti kentir, kentir dalam bahasa indonesia artinya gila, mbah gendeng koq kasih nama gak jelas gitu, kenapa ya? Namanya juga mbah gendeng ya sudah gak heran lagi.

Arya Sableng pada waktu kecilnya mempunyai sifat yang aneh, dia gak mau belajar dan mau sekolah seperti anak-anak kecil pada umumnya. Arya Sableng sukanya pergi menyendiri kehutan, mencari ilmu kanduragan, konon katanya dia pernah bersemedi di hutan gunung cermai selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan minum, wah kalau kita sich bisa-bisa mati ditempat, hehehe....

Sampai akhirnya beranjak dewasa, Arya Sableng tidak bisa baca dan menulis alias buta huruf, tapi dia tidak buta sama wanita, hihihi....

Pada suatu hari, ia bertemu dengan sosok wanita cantik, dengan wajah malu-malu dan tingkah laku yang sedikit malu-maluin kalu ada orang yang ngeliat, Arya Sableng mengajak kenalan kepada wanita tersebut, dan wanita tersebut menerima ajakan perkenalan Arya Sableng. Wanita tersebut berasal dari desa sebelah yang bernama Sinto Weni, dia merupakan anak tunggal dari pangeran Rindu Malam dengan Rindiantika.

Sinto Weni tiap hari selalu disuruh ibunya untuk mencuci baju di kali, disitulah tempat pertemuan antara Arya Sableng dengan Sinto Weni setiap hari. Singkat cerita mereka berdua saling jatuh cinta, dan hal tersebut sudah diketahui oleh mbah gendeng karena dia mempunya ilmu yang cukup sakti, dia bisa melihat jarak jauh dengan menggunakan kaca benggalanya.

Arya Sableng meminta mbah gendeng untuk melamar Sinto Weni, dan mbah genden pun mengabulkan permintaan anak laki-laki satu-satunya tersebut. Acara lamaran pun segera dilaksanakan dan dari pihak keluarga Sinto Weni menerima lamaran dari keluarga mbah gendeng, dan rencana pernikahannya pun segera di perbincangkan pada hari itu juga, pada waktu proses lamaran.

Setelah kedua keluarga tersebut berunding cukup lama untuk menentukan pernikahan anak mereka, akhirnya diambil keputusan dan disetujui oleh kedua pihak keluarga tersebut. Pernikahan Arya Sabeleng dan Sinto Weni akan diselenggarakan pada malam jumat kliwon pada tanggal 21 januari tahun 2010. Weleh...welehh...Itu kan tanggal ulang tahunnya mbah gendeng dot com? Iya, ya koq bisa sama..? Namanya juga cerita, suka-suka yang nulis donk, heheh....

Dilanjut kang..... Pernikahan Arya Sableng dengan Sinto Weni berlangsung cukup meriah, dengan dihadiri oleh para pendekar-pendekar sakti dari berbagai daerah diseluruh Indonesia. Para pendekar tersebut berbesta pora, berbagai macam makanan ada disitu, dan tidak ketinggalan juga minuman yang bisa geleng-geleng pun di sediakan oleh mbah gendeng. Minuman apaan tu bro? gua juga mau kalau bisa bikin geleng-geleng hehehe...

Minuman tersebut bernama arak Bali, mbah gendeng khusus mendatangkan arak tersebut dari bali untuk memeriahkan pesta pernikahan putranya. Pesta tersebut berlangsung 24 jam non stop dengan hiburan lengger yang bikin betah para tamu undangan. Semua tamu undangan berjoget dengan tertib tanpa ada keributan.

Singkat cerita Sinto Weni hamil terus melahirkan seorang anak perempuan yang di beri nama Sintoniati Gila. Ternyata anak Arya sableng kelakuannya pun tidak jauh berbeda dengannya. Sintoniati Gila tidak mau minum susu setelah berumur 2 tahun, dia lebih suka minum arak, mabuk donk heheh...? Yap... kata Sintoniati kalau pusing minum susu kuning, siap tuh yang ngajarin? Sebenarnya sih gak ada yang ngajarin, cuman dia sering lihat mbah gendeng minum arak, terus dia ikut-ikutan dan akhirnya dia pun ketagihan.

Ternyata mbah gendeng punya cucu sableng juga ya ? Sama seperti anak-anaknya, heheh... Gambar di atas merupakan gambar Sintoniati Gila yang sedang mabuk-mabukan. Untuk anak perempuan mbah gendeng yang bernama Wanti kentir, juga kelakuannya sama gilanya dengan mbah gendeng, dia selalu mabuk-mabukan tiap hari, dan sampai sekarang di belum menikah. Ada yang mau nikah sama Wanti Kentir? Mana ada yang mau nikah sama wanita yang suka mabuk-mabukan, wanita yang bener juga masih banyak koq, cukup sekian cerita dari saya, mohon maaf bila ada yang tersinggung atau ada nama yang sama dengan tokoh cerita diatas.
Label: , , edit post
0 Responses

Posting Komentar

  • Yahoo!

    Guest Book

    >

    Tag Cloud

    Blogumulus by Dimas Abi Galoga and Herman Blog
    Photobucket

    Pengikut

    Labels

    Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani